Hello guys,
kali ini aku akan membahas tentang sejarah biola. Tidak hanya memainkan
biolanya saja tapi kalian harus tahu sejarah biolanya juga. Mau tau? Mari simak
penjelasannya….. Let’s go….

Alat musik dawai yang
mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik (misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan
berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah,
contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik
gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari
surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda
di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang
busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden
tersebut.
Dipercayai
bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan Timur Tengah;
di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan lingkungannya dan
berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk
modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16,
terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa, yang berhubungan
langsung ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola
Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah dan
Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai
cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa
tangan Bizantium dan rebab), vielle (biola abad Renaisans),
dan lira da braccio (yang
juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium). Salah satu deskripsi terawal
tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome
musical karya Jambe de Fer, yang
diterbitkan di Lyon pada
1556. Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola
tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern
dibuat oleh Andrea Amati pada
tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. (Biola yang lebih awal hanya
memiliki tiga senar, disebut violetta.) Biola
seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para
bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk
membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560. Biola tertua yang masih ada saat ini
adalah salah satu dari ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX",
dibuat di Cremona c.
1560. Biola zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan
adalah Gasparo da Salò (1574
c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II,
Adipati Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull, yang
menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola
tersebut berada di Vestlandske
Kustindustrimuseum di Bergen,
Norwegia. "The Messiah" atau "Le
Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue") yang dibuat
oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah
sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.
Terjadi
perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam
hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah
diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari
keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola,
termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-alat musik ini
dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni
pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha
untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga
hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama
yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang
paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk
biola Stradivari adalah AS$3.544.000
dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama
unik; biola termahal Stradivari bernama "Hammer" ("Palu")
yang dibuat pada tahun 1707.
Sekian
mengenai sejarah biola mohon maaf bila ada kesalahan kata. Terima kasih. Bye….
Komentar
Posting Komentar